Tentang Umur Tali Panjat
Hubungan antara umur tali dengan penggunaannya. Saat kita rapeling menggunakan figure 8 maka tali mengalami friksi dengan figure 8, dan jika kemudian tali mengalami friksi disekitar tepi tebing atau melalui karabiner ditambah dengan beban berat badan, maka secara perlahan tali akan mengalami kerusakan. Dalam artian umur tali akan lebih pendek, dalam beberapa kasus sampai diatas 10%.
Penuaan tali yang disebabkan hanya oleh penyimpanan (tua umurnya) dapat diabaikan dibandingkan dengan penuaan tali karena penggunaan. Penuaan tali karena pengaruh radiasi ultraviolet hanya mempengaruhi warnanya namun tidak berpengaruh pada kekuatannya (lebih tepatnya, tidak ada penurunan kapasitas penyerapan energi di permukaan tali) karena sejak awal 1960 semua perlon dan nilon (bahan pembuat tali) telah didesain menjadi stabil terhadap ultraviolet.
Penurunan kapasitas penyerapan energi tergantung pada panjang tali yang digunakan; Untuk tali tunggal dapat dilihat pada gambar 1, panjang tali yang digunakan = panjang jalur pemanjatan + panjang lintasan rapeling, bagian atas dari daerah yang diarsir adalah sah untuk multi-drop tali ( diameter 11 mm, 10 drop) di bagian bawah daerah yang diarsir untuk tali normal (diameter 10 mm, 5 sampai 9 drop); “drop”= Jumlah jatuh(?) menurut standar UIAA 101 / EN 892. Hal ini berarti drop sangat berat, pada fall factor 1,75 dan belay statis.
Ketika tali berada di permukaan tebing dan terlalu sering terbebani makapengaruhnya kurang lebih sama dengan menggunakan tali itu sebanyak 10 kali,dan seperti tali yang tidak pernah digunakan berarti sama dengan tali baru (sama untuk semua model tali).Jadi jika anda ingin selalu mendapatkan kesempatan untuk selamat saat tali mengalami kerusakan akibat friksi pada permukaan tebing yang tajam maka anda harus selalu menggunakan tali baru saat melakukan pemanjatan. Tetapi bahkan jutawanpun tidak mampu melakukannya.
Jumlah maksimum Kesempatan selamat mengenahi hal ini bukanlah 100%. Bahkan tali terbaik dan terbaru dapat rusak apabila terbebani diatas permukaan tebing yang tajam, bahkan di drop pertama (gambar 2). Beberapa serat tali putus dan serat sisanya akan ikut putus. Hanya butuh sedikit permukaan tebing yang tajam dan sedikit beban dari sedikit berat badan pemanjat dan say good bye.
Tetapi secara statistik, bahaya yang disebabkan oleh tali putus sangat sedikit misalnya sejak 17 tahun terakhir dari pemanjat German dan Austria hanya ada satu (!) kejadian tali putus akibat terkena’ permukaan tebing yang tajam (Hörndlwand dekat Berchtesgaden, 1993), walaupun kenyataan bahwa ada banyak kasus jatuh pada olahraga panjat tebing, setidaknya sepuluh dari seribu per tahun.
Dalam praktek sekarang tali tidak akan rusak apabila dibuat simpul maupun pada karabiner di running belay. dimana pada kasus jatuh tali terpilin pada belayer, tidak masalah metode belay yang digunakan: simpul HMS, figure 8 atau alat belay yang lain. Dan disepanjang tali bebas tidak ada kasus tali rusak.
Fakta ini juga dipegang untuk tali yang berumur 10 atau bahkan 15 tahun. Ini telah dibuktikan oleh banyak tes tali tua seperti itu (tidak sampai berumur25 tahun, salah satu tali yang di tes berumur 30 tahun, tali itu rusak pada tes standar; namun masih bertahan pada drop pertama, berarti masih bisa digunakan saat latihan kecuali terkena’ permukaan tebing yang tajam, pada kasus ini tali itu mungkin akan putus).
Ketika sheath (mantel = bagian luar tali) rusak dimana core (kern = bagian dalam tali) sudah kelihatan maka sebaiknya tali itu dibuang saja. Sekali ketika ini terjadi, sheath yang rusak akan dengan cepat bertambah rusak jika terus digunakan dan akhirnya tali akan putus. Tali dengan sheath yang rusak tidak dapat digunakan meskipun hanya dalam latihan rapeling. Selain kasus ini tidak ada bahaya yang lain yang berkaitan dengan tali putus, kecuali terbebani pada permukaan tebing yang tajam.
jika para pembaca tidak percaya pernyataan ini dan menjadi khawatir bahwa tali yang digunakan cukup kuat atau tidak maka gunakanlah terlebih dahulu untuk menurunkan beban atau rapeling.
Tetapi semua jenis asam sangat berbahaya!.
Sepanjang 17 tahun terakhir hanya satu tali yang putus diakibatkan terkena permukaan tebing yang tajam (di Hörndlwand) dan ada empat tali putus di Jerman dan Austria yang ternyata terjadi karena pengaruh asam belerang (Cairan dari batterai). sampai saat ini di beberapa negara bagian inggris kerusakan tali seperti itu juga pernah terjadi, begitu juga di Amerika Serikat dan Kanada. Pada kasus di Inggris, diketahui penyebabnya adalah
asam, dan kemudian ditemukan bahwa asam itu bersifat belerang (sulphuric).
Pada kasus diatas tak seorangpun tahu bagaimana asam belerang itu bisa kontak dengan tali, namun disalah satu kasus dapat diasumsikan itu adalah cairan dari batterai karena tali itu disimpan di van peserta kemping dari team penyelamat gunung Jerman selama beberapa tahun. Kerusakan oleh asam sangat bermasalah karena tidak mudah diketahui apabila terkena tali, dan tidak ada juga tanda-tanda yang terlihat pada tali setelah terkontaminasi.
Peraturan PPE (Personal Protective Equipment) di EU (European Union) menegaskan kepada produsen agar memberikan petunjuk waktu penggunaan tali. Petunjuk itu mungkin seperti ini “Empat tahun jika jarang digunakan, dua tahun jika sering digunakan, satu atau bahkan kurang jika sangat sering digunakan.” Tentu saja pertanyaan muncul apa yang dimaksud dengan ” jarang digunakan” dan ” sering digunakan”. Yang dimaksudkan hal tersebut adalah waktu penggunaan, sama seperti kita menghitung rumah, mengapa?.
Jika suatu tali tidak pernah terbebani ketika berada dipermukaan tebing selama 10 atau 15 tahun maka tali itu tidak akan rusak (tidak termasuk terkena permukaan tebing yang tajam dan terkena asam) Namun jika tali walaupun masih baru dan terbebani ketika berada diatas permukaan tebing yang tajam maka meskipun masih dibawah petunjuk waktu yang diberikan pabrik tali itu akan rusak (pada drop pertama). Satu kasus seperti
itu pernah terjadi, tali tentara German yang bertugas digunung rusak padahal masih baru dan untuk pertama kali digunakan, ketika itu terkena permukaan tebing yang tajam, kejadian itu di Laserzwand di Dolomit ( 1981), Dari catatan harian yang ditemukan, tali itu baru digunakan sepuluh jam dan sebelum kejadian itu tali itu belum parnah terbebani. Tentara German yang jatuh tersebut mati seketika.
Pernyataan diatas mungkin akan memunculkan keragu-raguan mengenai waktu penggunaan tali, Kesimpulannya Jika kamu ingin survive saat memanjat dan mendaki gunung berusahalah untuk tidak jatuh agar supaya tali tetap kuat walaupun terkena’ permukaan tebing yang tajam dan jangan sampai tali itu terkena’ berbagai jenis asam.
Suatu cara untuk mengurangi akibat tali rusak/putus, karena terkena’ permukaan tebing yang tajam adalah menggunakan dua tali atau tali ganda (diameter 2×8 mm atau 2x9mm), dengan menggunakan dua tali kelebihannya jika tali yang satu rusak maka masih ada satu tali lagi yang akan menyerap energi saat beban jatuh. Mulai ketika teknik dua tali ditemukan dan digunakan hingga kini belum ada kasus dua tali itu putus sekaligus.
Taken from WWW.UIAA.ch
sumber : http://catros.wordpress.com/2007/05/08/tentang-umur-tali-panjat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
beri petuah bijakmu